Jumat, 12 Agustus 2011

CINTA yang dimaksud ialah CINTA AKAD & PERJANJIAN,


oleh Luqyana


Cinta ialah airnya khidupan bahkan ia adalah rahasia khidupan,
Cinta adalah kelezatan ruh bahkan ia adalah ruh wujud,
CINTA
Dengan cinta, akan terang semua kehidupan, akan cerah semua kejiwaan dan akan menarik hati dan akan bersih kalbu.
Dengan cinta semua kesalahan akan dimaafkan,
Dengan cinta semua kelalaian akan diampunkan,
Dengan cinta akan dibesarkan makna kebaikan.

Kalaulah bukan dengan cinta maka tidak saling meliuk satu dahan dengan
dahan lainya,
Kalaulah bukan karena cinta tak akan merunduk rusa betina terhadap pejantannya,
Tidak akan menangis tanah yang kering terhadap awan hitam dan bumi tak akan tertawa trhadap bunga musim semi,

ketika cinta hampa dalam khidupan maka jiwa akan sempit dan terjadilah pertikaian & perselisihan,
ktika cinta telah hilang, maka akan layulah bunga, akan padamlah cahaya, akan pendeklah usia, akan kering danau di hutan belantara dan akan datang silih berganti penyakit dan sengsara.

Banyak orang menyangka bahwa cinta itu diproleh ketika seblum menikah, menurut mereka dengan mereka, dengan berkenalan satu dengan lainnya, seblum pernikahan akan mengantarkan kalian dalam berumah tangga dan pendapat ini SALAH BESAR.

Karena sesungguhnya masa disebut masa pacaran adalah sangat sulit mndeteksi kejujuran dan memahami kepribadian. Sebab setiap pasangan telah melakukan kamuflase terhadap pasangannya. Maka kita tidak melihat banyaknya terjadi kegagalan di dalam membangun rumah tangga seperti pasangan membangun rumah tangganya dengan pacaran.

bahkan banyak pula diantranya, diantara mereka gagal seblum sampai di pelaminan serta ia mngorbankan segalanya termasuk kehormatan dirinya. karena apa selama ini ditutupi pada masa pacaran telah tersingkap, karena pernikahan menjadikan sesuatu luar biasa menjadi biasa.
Maka telah nyata emas dengan loyangnya,
Telah nyata benang dengan suteranya

Tidak mungkin mawadah dan rahmah antara swami dan istri kecuali dalam PERKAWINAN YANG SAH,
Setelah menikah baru muncul mawadah dan rahmah,
setelah menikah baru muncul mahabah kepada suami atau istri,
Setelah menikah baru timbul rasa kasih sayang kepaadanya

Tiada celah seseorang dalam mahabah & mabuk cintanya terhadap sesuatu atau seseorang kecuali kecintaan tersebut mnyibukkan dari kecintaan yang lebih bermanfaat yaitu Cinta kepada Allah SWT & RasulNya (Cinta terhadap ketaatan kepada Allah & RasulNya).

Cinta yang bermanfaat ada 3:
Cinta Allah,
Cinta kepada Allah
dan cinta terhadap yang dapat membantu pada ketaatan kepada Allah dan menjauhi maksiatNya

Tidak ada komentar: